Senin, 13 Juni 2011

Teori Biometrika

Biometrika merupakan pengembangan dari metode dasar identifikasi dengan menggunakan karakteristik alami manusia sebagai basisnya. Sebelum menggunakan teknologi biometrika, pengenalan identitas dilakukan dengan menggunakan metode konvensional. Metode ini memiliki beberapa kelemahan seperti hilang dan dapat dicuri, bahkan lupa password.
Berbagai kelemahan ini menjadi pemicu berkembangnya teknologi biometrika. Dengan menggunakan sistem biometrika digunakan bagian tubuh dan perilaku pada seseorang. Pada biometrika mencakup karakteristik fisiologis dan perilaku. Contohnya seperti sidik jari dan tanda tangan. Biometrika berasal dari kata bio artinya sesuatu yang hidup dan metrics yang artinya mengukur. Biometrika berarti mengukur karakteristik pembeda (distinguish traits) pada tubuh atau perilaku seseorang yang digunakan untuk melakukan pengenalan secara otomatis terhadap identitas orang tersebut, dengan membandingkannya dengan karakteristik yang sebelumnya telah disimpan pada suatu database.
Sidik jari merupakan karakteristik biometrika yang memiliki tingkat keandalan (reliability)
paling tinggi di antara karakteristik-karakteristik biometrika yang lain. Karakteristik biometrika
pada sidik jari didasarkan pada pola alur dari bukit (ridge) dan lembah (valley) pada ujung jari, alur bukit dan lembah pada sidik jari menunjukkan ciri yang unik pada tiap ujung jari. Meskipun belum dapat dibuktikan secara ilmiah, sidik jari seseorang dipercaya berbeda antara satu orang
dengan orang yang lain dan berbeda dengan sidik jari pada jari yang yang lain pada tangan orang
yang sama. Kembar identik yang secara DNA sama persis dapat dipastikan memiliki sidik jari
yang berbeda.

Sumber : http://eprints.undip.ac.id/25259/1/ML2F004504.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar